Simetri Bunga
Simetri adalah sifat suatu benda atau badan yang juga biasa disebut
untuk bagian-bagian tubuh tumbuhan (batang, daun maupun bunga) yang dapat
dibagi menjadi dua bagian sehingga dapat saling menutupi. Bidang pemisah dapat
juga dianggap sebagai cermin datar dan bagian yang satu merupakan bayangan
cermin bagian yang lainnya yang dinamakan bidang simetri.
Bunga sebagai suatu bagian tubuh tumbuhan dapat pula mempunyai
sifat tersebut dan bertalian dengan bidang simetri yang dapat dibedakan sebagai
berikut :
- Asimetris atau tidak simetris, yaitu
bunga tidak dapat dibuat satu bidang simetri dengan jalan apapun juga, misalnya
Bunga Tasbih (Canna hybrid).
- Setangkup tunggal ( monosimetris
atau zygomorphus ), yaitu bunga hanya dapat dibagi menjadi satu bidang
simetri saja yang membagi bunga menjadi dua bagian yang setangkup. Sifat ini
biasanya ditunjukkan dengan lambing panah.
- Setangkup tegak, jika bidang
simetrinya berimpit dengan bidang median, misalnya bunga telang (Clitoria
ternatea ).
- Setangkup mendatar, jika bidang
simetrinya tegak lurus pada bidang median dan tegak lurus pula pada arah
vertical, misalnya bunga Corydalis.
- Setangkup miring, jika bidang
simetrinya memotong bidang median dengan sudut yang lebih kecil/lebih besar
dari 90 derajat, misalnya bunga kecubung ( Datura metel ).
- Setangkup tegak, jika bidang
simetrinya berimpit dengan bidang median, misalnya bunga telang (Clitoria
ternatea ).
- Setangkup menurut dua bidang ( bilateral simetris atau disimetris ) dapat pula diakatakan setangkup ganda, yaitu bunga dapat dijadikan dua bagian setangkup menurut dua bidang simetri yang tegak lurus satu sama lain, misalnya bunga lobak ( Raphanus sativus ) dan bunga suku Crucieferae.
- Beraturan atau bersimetri banyak ( polysimetris, regularis, atau actinomorphus ), yaitu jika dapat dibuat banyak bidang simetri untuk membagi bunga itu dalm dua bagiannya yang setangkup, misalnya bunga lilia gereja ( Lilium longiforum ). Bunga yang beraturan sering dilabangkan dengan bintang.
Diagram Bunga
Gambar yang melukiskan keadaan bunga dan bagian-bagiannya disebut
diagram bunga. Diagram bunga dapat juga dikatakan gambar proyeksi pada bidang
datar dari semua bagian bunga yang dipotong melintang jadi, pada diagram itu
digambarkan penampang-penampang melintang daun-daun kelopak, tajuk bunga,
benang sari dan putik juga bagian-bagian bunga lainnya jika masih ada. Perlu
diperhatikan bahwa lazimnya dari daun-daun kelopak dan tajuk bunga digambar
penampang melintang bagian tengah-tengahnya sedangkan benang sari digabarkan
kepala sari dan putik penampang melintang bakal buahnya. Sehingga dari diagram
bunga tersebut dapat diketahui bagian-bagian bunga, letak dan susunan antara
yang satu dengan yang lain. Diagram bunga sedikit banyak merupakan gambar
skematik.
Cara pembuatan diagram bunga harus memperhatikan hal-hal berikut
ini :- Letak bunga pada tumbuhan yaitu
dibedakan menjadi dua macam :
- Bunga pada ujung batang atau cabang (flos terminalis).
- Bunga yang terdapta dalam ketiak daun (flos axillaris)
2. Bagian-bagian bunga yang akan kita
buat diagram tadi tersusun dalam beberapa lingkaran,
Bagian-bagian lainnya yang seringkali dapat menjadi cirri khas
untuk golongan tumbuhan tertentu dan sewajarnya pula jika dinyatakan pula pada
diagram bunga :
- Kelopak tambahan (epicalyx)
umumnya terdapat pada tumbuhan suku Malvaceae, misalnya : kapas (Gossypium
sp), kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis).
- Mahkota (tajuk) tambahan (corona)
yang biasa terdapat pada suku Asclepiadaceae misalnya : biduri (Calotropis
gigantean).
Dengan demikian dapat dibedakan diagram bunga menjadi dua macam
yaitu :
- Diagram bunga empirik yaitu diagram bunga yang hanya memuat bagian-bagian bunga yang benar-benar ada atau dapat dikatakan menggambar bagian bunga yang sesungguhnya maka disebut juga diagram sungguh (yang sebenarnya).
- Diagram teoritik yaitu diagram bunga
yang selain menggambarkan bagian-bagian bunga yang sesungguhnya juga memuat
bagian-bagian yang sudah tidak ada lagi tetapi menurut teori seharusnya ada.
Rumus Bunga
Susunan bunga juga dapat dinyatakan dengan rumus yang terdiri dari
lambing-lambang, huruf-huruf dan angka-angka yang semuanya dapat memberikan
gambaran mengenai berbagai sifat bunga beserta bagian-bagiannya.Suatu rumus
bunga hanya dapat ditunjukan dengan hal-hal mengenai 4 pokok bagian bunga yaitu
:
- Kelopak yang dinyatakan dengan huruf K singkatan dari kat kalix (calyx) yang merupakan istilah ilmiah kelopak.
- Tajuk atau mahkota dinyatakan dengan huruf C singkatan dari kata corolla.
- Benang sari dinyatakan dengan huruf A singkatan dari kata androecium.
- Putik dinyatakan dengan huruf G singkatan dari kata gynaecium.
Jika kelopak dan mahkota sama baik bentuk maupun warna gunakan
huruf lain untuk menyatakan bagian tersebut yaitu huruf P singkatan kata
perigonium (tenda bunga).
Contoh rumus bunga dasar :
Jenis Bunga
|
Rumus Bunga
|
Keterangan
|
Merak (Caesalpinia pulcherrima)
|
K5, C5, A10, G1
|
5 daun kelopak, 5 daun mahkota, 10 benang sari dan putik terjadi
dari sehelai buah.
|
Lilia gereja (Lilium longiforum)
|
P6, A6, G3
|
6 daun tenda bunga, 6 benang sari dan putik yang terjadi dari 3
buah.
|
Contoh rumus bunga dengan simetrinya :
Jenis Bunga
|
Rumus Bunga
|
Keterangan
|
Merak (Caesalpinia pulcherrima)
|
↑ K5, A5,
A10, G1
|
Zygomorphus (simetri satu)
|
Lilia gereja (Lilium longiforum)
|
*P6, A6, G3
|
Actonomorphus (simetri banyak)
|
Contoh rumus bunga beserta kelamin bunga :
Jenis Bunga
|
Rumus
Bunga
|
Keterangan
|
Merak (Caesalpinia pulcherrima)
|
♀♂ ↑ K5, C5, A10, G1
|
Hermaproditus (banci)
|
Lilia gereja (Lilium longiforum)
|
♀♂ *P6, A6, G3
|
Hermaproditus (banci)
|
Contoh rumus bunga tersusun beberapa lingkaran :
Jenis Bunga
|
Rumus Bunga
|
Keterangan
|
Merak (Caesalpinia pulcherrima)
|
♀♂↑ K(5), C5, A5 + 5, G1
|
Dua lingkaran dan kelopaknya berlekatan
|
Lilia gereja (Lilium longiforum)
|
♀♂*P(3 + 3), A6, G(3)
|
Dua lingkaran, tenda bunga berlekatan dan 3 buah berlekatan
|
Contoh rumus bunga duduk bakal buahnya :
Jenis Bunga
|
Rumus Bunga
|
Keterangan
|
Merak (Caesalpinia pulcherrima)
|
♀♂↑K(5), C5, A5 + 5, G1
|
Menumpang
|
Lilia gereja (Lilium longiforum)
|
♀♂*P(3 + 3), A6, G(3)
|
Menumpang tapi berlekatan
|
Beberapa contoh bunga beserta diagram dan rumus bunganya :
Jenis Bunga
|
Diagram Bunga
|
Rumus Bunga
|
Bunga Tasbih (Canna hybrida)
|
♀♂↑K3, C3, A5, G(3)
|
|
Bunga Lobak (Raphanus sativus)
|
♀♂* K4, C4, A2 +
4, G(2)
|
Pertanyaan dan Jawaban :
- Bagaimana cara menggambarkan diagram
teoritik jika benang sarinya hilang dan rumus bunganya seperti apa ?
Jawab :Secara nyata atau yang terlihat benang sarinya terdapat tiga buah sedangkan secara teori benang sarinya terdapat 5 buah maka benang sari yang hilang tersebut digambarkan dengan lambang bintang dan untuk membuat rumusan bunganya disesuaikan dengan kebutuhannya dengan menggunakan yang secara nyata atau secara teoritis. - Jelaskan diagram bunga ?
Jawab :
Terdapat beberapa lingkaran yaitu lingkaran pertama pada diagram bunga adalah kelopak, lingkaran kedua mahkota, lingkaran ketiga benang sari, dan lingkaran keempat putik. Tentukan bunga tersebut duduk bunganya di ketiak daun atau hanya diujung, apabila diketiak daun dituliskan dengan lambang bulat dan memiliki bracteola atau tidak. Kemudian lihat penampang melintang batangnya, jumlah kelopaknya berlekatan atau tidak (jika tidak berlekatan maka gambarnya tidak boleh menempel), jumlah mahkotanya, jumlah benang sari dan letaknya menumpang atau tenggelam. Lihat juga putiknya kemudian gambarkan. - Apakah ada dalam satu bunga memiliki
putik lebih dari satu ?
Jawab :
Ada, salah satunya yang terdapat pada bunga pukul empat (Mirabilis jalapa) yaitu memiliki 5 putik. - Bagaimana tahapan dalam pembuatan
diagram bunga ?
Jawab :Dimulai dengan membuat sejumlah lingkaran yang konsentris, sesuai dengan jumlah lingkaran tempat duduk bagian-bagian bunganya, kemudian melalui titik pusat lingkaran-lingkaran yang konsentris itu buat garis tegak lurus (vertikal). Untuk bunga di ketiak daun, garis itu menggambarkan bidang yang dapat dibuat melalui sumbu bunga, sumbu batang yang mendukung bunga itu, dan tengah-tengah (poros bujur) daun, yang dari ketiaknya muncul buga. Bidang ini disebut bidang median. Pada garis yang menggambarkan bidang median itu di sebelah atas lingkaran yang terluar digambarkan secara skematik penampang melintang batang (digambar sebagai lingkaran kecil), dan di sebelah bawahnya gambar skematik daun pelindungnya. Pada lingkaran-lingkarannya sendiri berturut-turut dari luar ke dalam digambar daun-daun kelopak, daun-daun tajuk, benang sari, dan penampang melintang bakal buah.Dalam menggambar bagian-bagian bunganya sendiri harus diperhatikan ialah:- Jumlah masing-masing bagian bunga.
- Susunannya terhadap sesamanya (misalnya daun kelopak yang satu dengan yang lain): bebas satu sama lain, bersentuhan tepinya, berlekatan, atau lain lagi.
- Susunannya terhadap bagian-bagian bunga yang lain (daun-daun kelopak terhadap daun-daun tajuk bunga, benang sari, dan daun-daun buah penyusun putiknya): berhadapan atau berseling, bebas atau berlekatan, dan seterusnya.
- Letak bagian-bagian bunga itu terhadap bidang median.
materi yang dipaparkan sangat bagus dan membantu,,terima kasih,,:)
BalasHapusJoss
BalasHapus